Rabu, 10 Februari 2010

Amandemen Mou Kemenakertrans dengan IMM Jepang tentang Penyelenggaraan Pemagangan ke Jepang


Dari yang di lansir dari Pusat Humas Depnakertrans bahwasannya Indonesia menargetkan menempatkan 2.250 tenaga kerja ke Jepang pada 2010 dalam program pemagangan. Para peserta magang akan bekerja di sejumlah industri manufaktur dan sektor usaha lainnya di Jepang dengan masa kontrak kerja selama 3 tahun.

Demikian dikatakan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar seusai menandatangani amandemen MoU antara Kemanakertrans dengan Association for International Manpower Development of Medium and Small Enterprises (IMM) Jepang di ruang Tripartit Kemenakrtrans, Jakarta pada Senin (1/2). Dari Pihak IMM yang menandatangani adalah Presiden Direktur IMM Jepang Mr. Kyoei Yanagisawa.

Amandemen MoU antara Kemenakertrans dengan IMM berisi tentang peningkatan kerja sama penyelenggaraan program kerja pemagangan bagi tenaga kerja dari Indonesia di sejumlah perusahaan di Jepang. Secara umum program pemagangan ini bertujuan untuk peningkatan kompetensi tenaga kerja khususnya lulusan SLTA(SMU dan SMK).

Menakertrans mengatakan penandatanganan amendemen nota kesepahaman ini merupakan momentum penting untuk melanjutkan program peningkatan kompetensi pemuda Indonesia dengan magang di perusahaan Jepang yang tergabung dalam IMM yang merupakan sebuah yayasan yang menghimpun pengusaha menengah dan kecil di Jepang.

“Pemerintah terus berupaya mencari peluang untuk memberikan kesempatan bagi warganya meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman sebagai bekal diri bersaing memperoleh pekerjaan yang lebih baik,” katanya.

Menakertrans menjelaskan program pemagangan ke Jepang dimulai sejak 1993 hingga 2009 lalu sudah mengirim 29.587 orang. Sedangkan yang saat ini masih magang di Jepang sebanyak 5.668 orang, Tenaga kerja yang dikirim ke Jepang akan ditempatkan di perusahaan yang bergerak di 56 sektor bisnis, terutama industri manufaktur.

Untuk tahun pertama,lanjut Menakertrans, peserta pemagang mendapat gaji 80.000 yen (Rp 8,2 juta) per bulan. Selanjutnya untuk tahun kedua akan mendapatkan gaji 90.000 yen (Rp 9,2 juta) dan tahun ketiga 100.000 yen (Rp 10,2 juta).

"Setelah bekerja 3 tahun, tenaga kerja sudah memiliki kompetensi dan pengalaman yang bermanfaat untuk kerja di luar negeri maupun dalam negeri. Atau bahkan bisa buat usaha mandiri,"katanya.

Saat ini, peserta yang sedang mengikuti pelatihan pembekalan bahasa dan budaya Jepang untuk persiapan pemberangkatan tahap I di BBPLKLN Cevest Bekasi dan tahap II di daerah dengan total 301 orang. Menurut rencana akan diberangkatkan pada 10 Februari 2010 sebanyak117orang.

"Ke depan, program pemagangan diupayakan tidak hanya ke Jepang, namun juga ke negara lain. Seiring pemulihan ekonomi global, kita berharap bisa direalisasikan tahun ini juga. Selain bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar di dalam negeri,BBPLKLN Cevest juga berhubungan dengan perusahaan-perusahaan di luar negeri," kata Menakertrans

Menakertrrans mengatakan setelah menyelesaikan program selama tiga tahun, peserta pemagangan memiliki kompetensi dan sikap kerja serta pengalaman yang dapat digunakan untuk membekali diri memasuki pasar kerja dalam negeri atau membuka usaha mandiri.